Senin, 03 Desember 2012

CIRI KHAS PENELITIAN ILMIAH

Menurut Sekaran (2003) dalam Augusty (2006) ada8 ciri khas penelitian ilmiah, yaitu:
  1. Purposiveness; Sebuah penelitian ilmiah yang baik adalah penelitian yang memiliki tujuan dan focus yang relevan, jelas dan perlu. Misalnya seorang peneliti melihat bahw aterdapat masalah dalam perusahaan yaitu rendahnya efektifitas promosi untuk membangun kesadaran akan adanya suatu produk dank arena itu dapat mendorong terjadinya peingkatan penjualan. Ia menemukan bahwa tidak tercapainya harapan atas investasi iklan yang dilakukan, karena itu ia ingin meneliti mengapa promosi yang dilakukan tidak efektif serta bagaimana meningkatkan efektifitas iklan tersebut. Penelitian seperti ini adalah penelitian dengan focus yang relevan dengan masalah, jelas arahnya dan diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
  2. Rigor; Sebuah penelitian ilmiah yang baik dengan tujuan yang jelas akan menjadi lebih “Rigor”bila penelitian itu dilakukan dengan dasar teoretikal yang kuat serta rancangan metodologi yang baik dan benar. Rigor dimaksudkan sebagai sesuatu yang dilakukan dengan hati2, akurat dengan derajad exactitude yang baik. Pemenuhan karakteristik “Rigor” menjadi sangat penting terutama pada saat telaah pustaka untuk mendapatkan variable konstruk serta berbagai variable proksi atau variable indicator yang relevan dengan apa yang hendak diteliti.
  3. Testability; Penelitian yang baik adalah bila ide2 solutif yang dikembangkan dalam penelitian itu dapat diuji tingkat kebenarannya. Uji ini akan dilakukan baik terhadap instrument yang digunakan, model yang dikembangkan maupun hipotesis2 ikutannya. Tehnik2 statistik dapat digunakan untuk menguji ide2 dasar yang diteliti.
  4. Replicability; Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki tingkat replikabilitas yang tinggi yaitu bila penelitian itu dilakukan dengan instrument yang sama akan mendapatkan hasil yang sama juga. Hasil tersebut  akan mempertinggi tingkat generalisasi konsep yang telah dikembangkan dan diuji. Dengan replikabilitas berarti hipotesis yang sama berkali2 diuji pada situasi yang sama menghasilkan kesimpulan yang sama. Karena kemampuan replikasinya itulah, kita dapat menyimpulkan bahwa hipotesis yang kita kembangkan benar2 diterima bukan secara kebetulan tetapi ia benar2 telah mencerminkan “the true state of affair” dalam populasi.
  5. Precision and Confidence; Dalam penelitian manajemen sangat jarang kita dapat dengan mudah mendapatkan kesimpulan yang definitive dan pasti, antara lain karena sulitnya melakukan studi universe, melainkan hanya melalui sampel, apalagi bisa jadi sampel juga tidak dapat merefleksikan karakteristik dari fenomena secara eksakt. Dengan kata lain bisa jadi terdapat “measurement error” dan error ini yang harus diperkecil agar kita mendapatkan penelitian yang lebih dekat dengan realitas. Dua hal yang harus menjadi perhatian peneliti adalah derajad presisi dan derajad konfidens dari penelitannya.
  6. Objectivity; Objektif artinya kesimpulan yang ditarik haruslah didasarkan pada fakta dari temuan yang diturunkan dengan menggunakan data yang aktual dan bukan pendapat subyektif.
  7. Generalisability; Generalisability adalah kemampuan sebuah penelitian menghasilkan lingkup aplikasi yang luas dari satu organisasi ke organisasi yang lain.
  8. Parsimony; Parsimony berhubungan dengan derajad kerumitan sebuah penelitian berikut variabel2 penelitian serta interrelasinya. Simplisitas dalam menjelaskan sebuah fenomena dan dalam menghasilkan solusi terhadap sebuah masalah tentu saja lebih dikehendaki dibandingkan dengan yang kompleks atau yang rumit.

1 komentar: